Rabu, 26 Desember 2012

Ketika Akhir Hujan menghasilkan Pelangi

Malam ini tepat lima tahun yang lalu
Aku sedang menata hati, menata mental demi mempertaruhkan seluruh hidupku. Kuambil wudhu, kugelar sajadah dan memohon kepadaNYA pemilik dan penguasa segenap hati.
Ya, besok tepat lima tahun yang lalu
Aku memilihmu Wanita terakhir yang akan kupersunting menjadi teman hidup, teman seperjalanan hingga berharap agar engkaulah temanku disurgaNYA kelak

Pertanyaan yang kerap kali muncul adalah "Kenapa kamu?"
Lillahita'ala (Karena ALLAHUTA'ALA)
Bukan jawaban yang dibuat-buat, karena memang begitu adanya... 
Karena ALLAH SWT yang mempertemukan kita dengan caranya yang begitu rahasia. 
Dan menguatkan hatiku untuk memilihmu lewat Istikharah yang panjang


INAYATUL HASANAH
Sebuah Petunjuk yang Baik, begitulah arti dari namamu, pesan dan doa yang diharapkan oleh Bapak dan Emak.

Dan kini setelah lima tahun berlalu, aku sekedar menoleh kebelakang. melihat langkah-langkah kita bersama dan tersenyum.
Bahwa Aku tak salah memilihmu, bahwa DIA benar-benar menciptakanmu untukku.
Perempuan yang mampu menguasai segenap hati dan pikiranku
Perempuan yang benar-benar mampu bersamaku dalam banyak susah yang tercipta di lima tahun perjalanan hidup kita
Perempuan yang penuh sabar menanti kehadiran buah hati yang kini telah berada di rahimmu

Engkau Bunda dan Aku Abi
Ya, kini kita akan benar-benar menjadi orang tua yang sesungguhnya dari darah daging kita sendiri.

Sebentar ya,...
Aku ingin melihat wajahmu saat engkau tertidur pulas dan perut buncitmu yang didalamnya ada darah daging kita yang terus bergerak aktif 

Tiba-tiba teringat kata-kata seorang senior diKampus dulu, "Mencari Perempuan yang mau diajak senang itu gampang, tapi mencari Perempuan yang mau diajak susah itu yang sangat sulit, dan Perempuan yang seperti itulah yang pantas menjadi istri kita kelak"

Kata-kata itu yang senantiasa terngiang-ngiang dipikiranku ketika akan mencari istri.
Dan, YA! KAMU! Bahkan hingga detik ini kamu masih bertahan hidup dalam kesederhanaan bersamaku. 

Kesabaranmu itu yang selalu membuatku menangis,...
Betapa tidak,... 
Di awal nikah saja Aku sudah membebankan hutang cicilan sepedamotor dan belum lagi biaya kontrakan rumah
Bersambung dengan cicilan rumah dan kredit usaha
Hingga akhirnya mencapai puncak pada Rumah yang akhirnya terjual
Dan, kamu masih saja bertahan! Mungkin perempuan lain sudah mencari lelaki lain yang jauh lebih kaya dan lebih tampan! Kenapa? Ya, karena kamu Perempuan itu Perempuan yang sekali lagi memang diciptakan untukku

Dan maaf, ketika kamu memimpikan sebuah rumah dengan halaman yang luas dan sebuah mobil yang bisa melindungi dan anak kita dari hujan,... Aku masih belum bisa mewujudkannya,...
"GustiALLAH mboten sare"
Hanya itu yang bisa Aku ucapkan,...

Karena Aku dan Kamu telah sama-sama yakin dan percaya bahwa tak ada Doa dan Permohonan yang tidak dikabulkanNYA
Seperti Doa dan Permohonan kita untuk mendapatkan keturunan selama hampir lima tahun dan akhirnya diwujudkanNYA
Ya, semua hanya tentang bersabar

Malam sudah larut Bunda
Dan Abi masih ingin terus terjaga untuk melindungimu dan buah hati kita,
Tak ada janji Tak ada apapun
Hanya melindungimu dan Buah Hati kita
Hingga tiba saatnya malaikat-malaikatNYA turun disepertigamalam nanti
Dan kita bersujud bersama mengharapkan RidhoNYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar