Sabtu, 09 Juni 2012

Laskar Pelangi ala Jember




 Apa sekolahmu seperti ini juga?

 Sekedar membuktikan bahwa Sekolah ini masih di Indonesia dg Presiden dan Wapres nya SBY-Budiono


"Beginilah kondisi Sekolah SDN Slateng II Kelas Jauh yang berada di Distrik Slerok Desa Slateng Kec. Ledokombo Kab. Jember"




 Tim Berbagi Jember

Cak Wang (Rahmad) yang sedang mengecat (Rajin ya,.. :) )


"Kondisi Sekolah setelah di cat dan sedikit perbaikan dari teman-teman Tim Berbagi bersama Masyarakat Distrik Slerok Desa Slateng Ledokombo Jember"




Melihat orang tuanya yg sedang memperbaiki sekolah

 Selalu bersama

 Tawa bahagia anak-anak Slerok

 Mereka selalu berharap untuk mendapatkan pendidikan yang sama


"Wajah-wajah Polos dan Lugu Anak-Anak Slerok yang katanya GENERASI EMAS" 

Rabu, 06 Juni 2012

Berbagi Buku itu Berbagi Dunia












Sangat menyenangkan sekali ketika berbagi dengan adek-adek yang ada di Pelosok. Rasanya seperti memberikan sarapan bagi jiwa yang seringkali kering. Berbagi tidak akan mengurangi apa yang kita punya, malah akan menambah berkali-kali lipat dari apa yang sudah kita berikan.
Kenapa Buku? pasti sudah banyak yang sering mendengar bahwa Buku adalah Jendela Dunia. Mungkin bagi sebagian orang membeli Buku adalah sesuatu yang sangat mudah dan murah sekali. Tapi tidak bagi mereka. Mereka harus menelan ludah sendiri dan mengubur dalam-dalam ketika ada keinginan untuk membeli buku cerita. Uang saku saja masih jarang mereka dapatkan, apalagi meminta uang untuk membeli Buku. Bahkan untuk membeli Buku Pelajaran atau Buku LKS (Lembar Kerja Siswa) saja orang tua mereka perlu menghitung dengan sangat teliti uang yang tersisa dikantong, bisa-bisa malah besok mereka gak makan. Sampai sebegitunya? Yup, dan ini masih di Indonesia Bung.
Disaat teman-teman mereka yang ada di Kota begitu menyia-nyiakan Buku yang dibelikan orang tuanya yang harganya bisa mencapai ratusan ribu itu, mereka cukup puas dengan meminjam Buku Pelajaran dari Sekolah untuk dicatat di Buku Tulis mereka. Kata teman saya Arman Dhani, bahkan ada sekolah di daerah Panti Jember yang siswanya itu mencatat soal-soal yang ada di Buku LKS bekas milik Gurunya untuk kemudian dikerjakan dirumah.
Lalu dimana kita selama ini? Saya gak akan menyalahkan Pemerintah bukan karena saya orang Pemerintah. Tapi kalo pekerjaan kita sendiri hanya bisa menyalahkan Pemerintah, mencemooh Pemerintah, menghina Pemerintah sedangkan kita tidak berbuat sesuatu pun untuk merubah keadaan seperti ini. Lalu apa bedanya kita? Jangan hanya OMDO (Omong Doang) Bung.
Coba perhatikan dengan seksama foto-foto diatas, dimana mereka begitu antusias sekali membuka Buku Baru dan menciumi aroma Buku Baru itu. Merobek sampul plastik segel dari Buku yang masih baru adalah sesuatu yang benar-benar baru pertama kali mereka lakukan. Lihat ketika mereka saling berebut untuk "SEKEDAR" membaca Buku. Yup, SEKEDAR membaca Buku Bung, karna Buku-buku itu kemudian kami berikan kepada Sekolah sebagai aset perpustakaan, sehingga adek-adek mereka nantinya pun bisa menikmati berbagai macam Buku dan bukan hanya Buku LKS atau Buku Pelajaran.

"BUKTIKAN KALAU KALIAN MEMANG PEDULI DENGAN NASIB MEREKA, NASIB ANAK BANGSA YANG KATANYA GENERASI EMAS! YA, EMAS YANG MASIH SEDIKIT ORANG MAU MENGASAHNYA"

Catatan:
Terimakasih buat teman-teman yang sudah berkenan turut berbagi bersama kami

#BBJ antara kenyataan dan harapan

Setelah sempat setaun vakum akhirnya Bulan Berkunjung ke Jember kembali diadakan tahun ini. Berikut kegiatan Launching BBJ yg sempat tertangkap kamera

Sedikit perubahan / dekorasi yang ada di Alun-Alun Kota Jember

 Bentuk tugu Adipura yang telah beberapa tahun dan hingga tahun inipun tak kunjung menghampiri

Gedung BHS, orang-orang menyebutnya demikian. Salah satu Gedung yg sibuk menyiapkan event BBJ




Tim JFC membuka Launching BBJ dengan sangat apiknya, dan sebenernya saya datang pun hanya untuk melihat Tim JFC beratraksi plus Kembang Api


 Ini adalah Penari yang sedang menarikan Tarian Khas Jember yaitu Tari Lahbako

Dan, akhirnya Kang Djalal resmi melaunching BBJ


Catatan:
BBJ atau Bulan Berkunjung ke Jember adalah Program Kang Djalal. Tentunya banyak yang pro dan kontra atas terselenggaranya BBJ ini.
Sebenarnya BBJ ini adalah Program Kemasan, yah hanya mengemas dari event-event tahunan yang memang sebenarnya sudah ada, mungkin hanya ditambah sedikit-sedikit seperti JERAT (Jember Adventure Trail) atau memodifikasi dari yang sudah ada seperti JCC (Jember Carnaval City) karna sebelumnya adalah Karnaval Agustusan yg umum dilaksanakan siang hari.
Lainnya? yah sama saja,... seperti Tajemtra, JFC, Panjat Pinang, dan lomba-lomba lain yang biasa dilaksanakan di Bulan Agustus untuk memperingati HUT RI.
Itu sebabnya kenapa BBJ tidak dilaksanakan di Bulan Januari yang sebenernya merupakan waktu yang tepat untuk membuat Program Paket Wisata karna Ulang Tahun Kabupaten Jember itu tanggal 1 Januari.
Kurang kreatif? bisa dibilang seperti itulah. Coba kita tengok Kota-Kota lain,... Malang punya Malang Tempo Doeloe sebuah event tahunan yang acaranya bener2 orisinal dan atas inisiasi dari Masyarakat baru kemudian difasilitasi oleh Pemerintah. Surabaya punya Surabaya Shopping Festival (yang kemudian ditiru juga oleh Jember dg JSF (ternyata ini inisiasi dari Radar Jember (Jawa Pos Group)) ) dan Pasar Malem Tjap Toendjoengan. Masih banyak lagi Kota-kota yang memang bener2 punya Ikon Festival yang khas seperti di Jailolo, Wakatobi, Bunaken, dan lain-lain,...
BBJ yang memakan biaya cukup banyak ini diharapkan akan berimbas kepada roda perekonomian masyarakat, tapi kenyataannya gak semua tempat mendapat jatah yang sama untuk pelaksanaan tiap event ini. Salah satu contohnya adalah Kawasan Pesisir Jember yang kebagian jatah sama sekali. Padahal potensi wisata baharinya sangat luar biasa sekali,... seandainya dikembangkan dengan berkualitas dan maksimal maka saya yakin Jailolo, Wakatobi, Bunaken ataupun Raja Ampat akan tersingkir dari destinasi wisata bahari.
Ini semua hanyalah harapan saya pribadi yang seorang pendatang dan mencintai Pesisir Jember

Bayangan



Seperti benda dan bayangan
Kuharap seperti itulah dirimu untukku
Sebuah kesetiaan yang mengikuti gerak dengan luwesnya
tanpa perlu perintah atau apapun
karna memang begitulah adanya

Selasa, 05 Juni 2012

Warung Kopi'ne Rembangan #JemberIstimewa

Kalo orang Jember gak pernah nyangkruk di Rembangan sambil menikmati Pemandangan Kota Jember itu sungguh terlalu, Yuk let's see Pemandangan Kota Jember dari WarKop Rembangan,...






Pemandangan yang Istimewa kan?

 Beginilah kuliner yang bisa dinikmati,... 

Sederetan warkop dengan posisi ternyaman utk menikmati Pemandangan



Kesederhanaan itu selalu membawa ketenangan dan kebahagiaan

Begitu pula dengan Warkop di Rembangan yang nampak sangat sederhana ini :)

Alun-Alun Kota Batu, Tempat Wisata Gratis yang berkualitas

Alun-Alun Kota Batu on the frame:

 Salah satu Pojok Alun-Alun Kota Batu


 Klo dulu aq sering bilang permainan ini "Keranjang-keranjangan" Bayarnya Rp.3.000,-



 Ini yang saya suka, Area khusus Para Penghisap Asap


 Dan dipertegas dengan tulisan diatas :)


 Hampir sama dengan yang ada di BNS kan? jadi daripada bayar mahal-mahal ke BNS mending ke Alun-Alun Kota Batu saja :)


 Karna dulu Kota Batu itu termasuk salah satu Kecamatan yg ada di Kab. Malang maka mereka tetep berjiwa Aremania "Singo Edan"


 Lampion ini menggambarkan bahwa Kota Batu juga merupakan Kota Penghasil Bunga


 Arena Permainan untuk anak-anak yang sangat terawat sekalipun sudah berusia setaunan dengan pengunjung yang luar biasa


 Lampion Wortel juga ada karna Wortel pun salah satu hasil pertanian yang terbaik dan terbesar di Kota Batu


 Narsis dikit lah,.... :)


 Apel Pastinya,... karna Apel itu sebenarnya terbanyak bukan ada di Malang tapi di Kota Batu



 Bagi yang muslim juga sangat mudah untuk beribadah karna Masjid ada di sebelah barat Alun-Alun (Indonesia banget kan?)



Nah, jangan lupa dengan kuliner khas sekitar alun-alun,... Yup, Ketan Bubuk dan Susu Segar


Kembang Api di Langit Malam Alun-Alun #JemberIstimewa

Kembang Api on the Frame: