Selasa, 02 April 2013

Panggil dia AL

"Saya suka yang ini Bi!" sahut istriku ketika aq menyodorkan beberapa pilihan nama-nama untuk buah hati kami.
"Ntar kan bisa dipanggil AL!" sahutnya kembali.
"ALBIRRU? biar kayak AL nya Ahmad Dhani?" tanyaku menegaskan.
Istriku hanya menjawab dengan tersenyum.

Zimam Albirru Hidayah begitu kami memberinya nama, Seorang putra yang kelahirannya disambut dengan suara Bilal bersahut-sahutan mengumandangkan Adzan Ashar. Alhamdulillah, sekalipun saya telat untuk meng-Adzan-i dan meng-Iqamah-i tepat waktu. Tapi saya yakin bahwa para malaikat pun turut mengumandangkan Adzan dan Iqamah untuk AL. Saya tidak memperdulikan perdebatan ulama mengenai Adzan dan Iqamah untuk bayi yang baru lahir, tetapi saya hanya berharap bahwa suara pertama kali yang didengar oleh AL adalah kata-kata pengagungan terhadap ALLAH SWT dan penyeruan untuk menunaikan ibadah SHALAT.

Panggil dia AL dari nama tengahnya ALBIRRU yang berarti "yang baik hati". Karna AL lahir dari salah satu upaya kami mendekatkan diri kepadaNYA dengan berusaha untuk menjadi manfaat bagi sesama. ALBIRRU karena kami juga berharap AL pun menjadi manusia yang bermanfaat untuk sekitarnya.

AL begitu kami memanggilnya. Putra kami yang dinanti hampir 5 tahun pernikahan kami.

Selasa, 26 Maret 2013

Zimam Albirru Hidayah




Lahir di Bondowoso, 25 Maret 2013 Pukul 15.00 WIB dengan Berat 2,7kg dan Panjang 51cm. Welcome My Son,... Selamat untuk menjadi Manusia yang terbaik dihadapanNYA.

Rabu, 20 Maret 2013

Pulau Nusa Barong


Pulau Nusa Barong merupakan salah satu Pulau terbesar diKabupaten Jember diantara 50 Pulau bernama yang tak berpenghuni. Selain itu Pulau yang dulunya terkenal dengan Lobsternya ini juga termasuk salah satu dari 92 Pulau Terluar di Indonesia yang berbatasan langsung dengan Benua Australia. Maka sangat tepatlah jika Pulau ini ditetapkan sebagai Cagar Alam sejak zaman Pemerintahan Belanda hingga saat ini. Seyogyanya kita turut menjaga kelestarian Pulau Nusa Barong dari segala macam bentuk eksploitasi termasuk tidak menjadikannya sebagai destinasi wisata.

Jumat, 15 Maret 2013

Untuk Anakku (2)

Apa kabar dedek di Rahim Bunda?
Pagi ini Abi pengen bercerita tentang Buku dan tulisan Nak,....
Sejak kecil Abi dan Bu Dhe mu (Nur Aini) sangat suka baca Nak tapi jarang sekali punya buku. Maklum sajalah Nak, dulu Kung dan Uti mu hidup dengan dicukup2kan bukan berkecukupan. Jangankan beli buku bacaan, untuk beli buku tulis saja susahnya minta ampun. bahkan Abi mesti mencari-cari dikolong meja milik kakak kelas yang mau lulus untuk mencari kertas-kertas yang masih kosong yang ada dibuku tulis mereka. Abi kumpulkan kertas-kertas kosong itu terus dijilid.
Abi senang sekali di perpustakaan Nak, bahkan ketika masih sekolah TK betapa bangganya Abi ketika Guru mengadakan Kuis dan pemenangnya bisa meminjam Buku Bergambar yang terlihat sangat mahal harganya. Dan Abi menjadi pemenangnya Nak, walaupun hanya mendapat pinjaman Buku hanya sehari.
Ketika Abi dulu sekolah SD, di Alun-alun sering ada pameran Buku Nak. Hampir tiap hari Abi maen kesana. Bukan untuk membeli Buku Nak tapi untuk membaca buku-buku yang dipajang disana. Dan karena akhirnya para penjaga stand pameran sudah sering melihat Abi jadinya ketika akan penutupan Abi diberi setumpuk buku Nak. Betapa senangnya Abi dan Bu Dhe mu jadi Abi dan Bu Dhe bergantian membacanya.
Abi selalu bercita-cita agar kelak ketika Abi dewasa Abi bisa punya perpustakaan pribadi dengan berjuta-juta buku didalamnya Nak.
Abi suka baca tapi belum pandai menulis atau mengarang cerita Nak. Beda dengan Bu Dhe mu. Bu Dhe mu itu rajin membaca dan pandai mengarang cerita. tulisan-tulisannya bagus-bagus dan Abi senang membaca tulisan Bu Dhe mu.
Membaca dan Menulis itu seperti dua sisi mata uang Nak, begitu kawan-kawan Abi penulis hebat sering berceloteh ato berbagi ilmu kepada orang-orang yang baru belajar.
Tapi memang benar Nak, bahwa kita tidak akan bisa menulis hebat jika malas membaca.
Membaca adalah kebutuhan Nak,....
Mau jadi apapun dirimu, maka menulislah,....
Sejarah ada karena tulisan

Abi punya banyak kawan yang dengan sukarela mau mengajari Abi untuk menulis. Ada Arman Dhani, Sahad  Bayu, RZ Hakim, Nuran Wibisono, Pitoresmi, dan lain-lain,.... Banyak Nak,.... Nanti kamu bisa belajar ke mereka.

Bicara tentang buku ternyata masih banyak Nak, anak-anak dipelosok sana yang belum pernah menciumi aroma buku yang masih baru. Suatu saat engaku pasti akan merasakan sensasi aroma itu.
Nah, karena keadaan itu Nak. Abi dan kawan-kawan Abi mencoba untuk membuat Gerakan #100PerpusMini agar mereka yang kesulitan mengakses Buku Bacaan akan dimudahkan. Setelah 7 lokasi yang terakses Gerakan ini berlanjut menjadi Rumah Buku Bondowoso. yang harapannya bahwa Rumah Buku ini akan menjadi poros bagi Gerakan Literasi di Bondowoso Nak. Berharap banyak orang yang membaca dan menulis di tempat ini.

Pena itu jauh lebih tajam dari pada Pedang Nak. Apalagi di era yang serba terhubung ini maka ketika kamu menulis sesuatu entah itu baik ataupun buruk seluruh dunia akan membacanya dan kamu tidak akan bisa menghapusnya. Jadi jika kamu menulis maka menulis dalam keadaan yang tenang dan baik dan jangan menulis ketika hati sedang capek, kesal ataupun marah.

Kamis, 14 Maret 2013

Untuk Anakku

Ada dua hal yang ingin kuajarkan kepadamu Nak,... tentang kehidupan yang entah akan berwajah seperti apa,....
Abi tahu bahwa nanti ketika engkau hadir di Bumi ini, engkau akan menangis....
Ya, sebuah tangisan yang mengartikan banyak hal....
Bahwa engkau takut akan sebuah dunia baru yang tampak begitu asing bagimu
Bahwa engkau takut akan kehilangan kehangatan dan perlindungan Bunda
Bahwa engkau merasa teramat sangat kecil atas kebesaranNYA
Dan itu semua wajar Nak,...
Engkau manusia serupa Abi dan Bundamu

Tenang Nak,.... untuk itu Abi ingin mengajarkan dua hal

Yang pertama ingatlah kata-kata ini Nak,.... "Manusia yang terbaik dihadapanNYA adalah Manusia yang paling bermanfaat terhadap sesamanya dan lingkungannya"
Mau jadi apapun kamu maka bermanfaatlah Nak untuk lingkunganmu.
Tentu saja untuk menjadi seorang yang bermanfaat engkau harus menjadi hebat terlebih dahulu.
Dan untuk menjadi hebat maka engkau mesti belajar.
Tapi Abi dan Bunda berharap bahwa engkau tidak menjadi seorang birokrat ataupun aparat Nak,... sudahlah jauhi saja dua hal itu. Bahwa Sahabat Umar Bin Khattab saja mengucap istighfar ketika ditunjuk sebagai Khalifah. Dan Rasulullah SAW menjelaskan bahwa dari sepuluh pintu rejeki maka sembilan diantaranya adalah perniagaan. Karena engkau mesti menjadi seorang yang bermanfaat maka bersikap jujurlah. Oya Nak, Bunda mu sih berharap engkau bisa menguasai ilmu medis Nak agar engkau bisa membantu mengobati banyak orang miskin yg sakit Nak. Orang miskin aja susah apalagi ditambah dengan Penyakit. Karena kalau bukan kita yang peduli lalu siapa lagi Nak??? Tapi ya semua itu terserah apa yang engkau inginkan Nak. Asal itu baik dan bermanfaat dan tentu saja tidak melanggar perintah ALLAH SWT.

Yang kedua ingatlah kata-kata ini Nak,.... "Lakumdiinukum Waliyadiin"
Untukmu agamamu dan untukku agamaku.
Kalimat itu bukan hanya untuk pemahaman agama saja Nak, tetapi semuanya.
Manusia itu diciptakan TUHAN dengan akal pikiran dan hati nurani. Maka tentu saja satu sumber pemikiran akan menafsirkan banyak pemikiran-pemikiran baru Nak. Maka bertenggang rasa lah dengan mereka. Jalani  kehidupanmu, sampaikan pendapatmu tapi jangan pernah engkau memaksakan kepada orang lain. Ingat Pesan Rasulullah SAW "Jauhi perdebatan karena dibelakangnya selalu ada Setan yang akan menjerumuskanmu." Maka selalu berpegang teguhlah kepada ALQURAN dan ALHADITS Nak,....
Karena keduanya adalah Pedomanmu selama hidup didunia ini. Tentu karena itu pedoman maka pelajarilah keduanya.

Ketika Abi menulis ini mungkin tinggal 2-3 minggu lagi engkau akan hadir dan bersama kami. Itu perhitungan manusia Nak. Tetapi kapanpun RencanaNYA Abi dan Bunda hanya berharap engkau lahir dalam keadaan Sehat dan Normal.

Abi dan Bunda akan selalu melindungi dan menjagamu Nak! Percayalah!

Gorong-Gorong Jembatan Mastrip

Malam itu saya kedatangan tamu. Mereka adalah kawan-kawan volunteers dari Save Street Child Jember. Ngobrol ngalor ngidul, saling sharing pengalaman, ilmu n informasi. Ada satu informasi yang saya catat; bahwa ada tujuh keluarga yang tinggal didalam gorong-gorong Jembatan Mastrip. Saya langsung mikir, gimana caranya mereka bisa tinggal didalam gorong-gorong. Apa gak terkena air sungai? karena yang saya tahu bahwa dibawah jembatan mastrip itu mengalir sungai bedadung yang masih cukup airnya bahkan sangat deras kalau sudah musim hujan.
Keesokannya saya langsung kroscek sendiri kebawah jembatan mastrip. Oalah,.... ternyata mereka memang benar-benar tinggal didalam Gorong-gorong lho,....


Begitulah kondisi rumah mereka. Satu gorong-gorong berdiri dua rumah / dua keluarga. Karna ada dua gorong-gorong yang tak terpakai jadinya ada empat rumah / empat keluarga. Yang aneh itu adalah Ke-empat keluarga tersebut sama-sama tidak mempunyai anak. Mereka semua adalah pendatang dan sudah menjadi warga asli. Terbukti bahwa mereka memiliki KK dan KTP.

Tiga rumah / tiga keluarga lain berada di bantaran sungai


Rata-rata pekerjaan mereka adalah Pemulung dan Pengemis.

Dinas Sosial pun sudah pernah memberikan bantuan kepada mereka berupa sembako. Tapi tentu saja hanya mengharapkan dari pemerintah masih gak cukup. Perlu uluran tangan kita untuk membantu mereka. Entah itu Pakaian Layak Pakai ataupun Paket Sembako.

Mereka rata-rata sudah berusia 60 tahunan. yang sebenarnya sudah bukan waktunya lagi untuk bekerja. tapi demi menghidupi keluarga tentu sudah menjadi keharusan mereka mau ataupun tidak mau.

Bukankah Orang yang terbaik adalah Orang yang paling bermanfaat untuk saudaranya? So, buktikanlah bahwa kita adalah orang-orang terbaik.

Kamis, 07 Maret 2013

Melawan Rutinitas

Kota Surabaya di Sore Hari

Bekerja seminggu lima hari dan sehari ada delapan jam itu sudah teramat sangat membosankan. Rutinitas yang begitu-begitu saja. Saya orang yang mudah bosan dan kerapkali untuk membunuh kebosanan itu dengan melakukan hal-hal yang gak biasa seperti berangkat jam delapan dan pulang jam satu, eh,.... itu korupsi waktu ya,..... hehehehe,.......

Tapi ada satu hal yang paling saya rindukan ketika bekerja adalah mendapatkan Tugas Dinas Luar. Sayangnya Dinas Luarnya lebih sering ke Surabaya daripada kota-kota lain. Oke fine,.... daripada nggak dapat Dinas Luar ya kan,.... So, biasanya juga seringkali kabur dari acara dan jalan-jalan sendiri menikmati kota Surabaya di Sore hari. Benar-benar jalan kaki dan benar-benar Sendiri. 

Rutinitas itu bisa membunuh Kreatifitas. So, sebelum kreatifitas itu mati, bunuh lah terlebih dahulu Rutinitasmu!

Jumat, 22 Februari 2013

Menikmati Senja


Senja adalah Sebuah Cinta yang disajikan oleh TUHAN kepada kita. Dan menikmatinya bersama orang terkasih adalah pilihan terbijak yang kita miliki. Selamat Menikmati Senja.

Kamis, 21 Februari 2013

seringkali aku bertutur
bertutur secara tiba-tiba
sendiri
dalam hati
entah kepada siapa
hanya demi mengeluarkan energi negatif yang ada di otak dan hati
sesekali mengumpat
sesekali memuji

lebih sering lagi aku bertutur sendiri
ketika berkendara
bahkan lebih sering terlena hingga benar-benar merasa tak sadar

yah bertutur tentang apapun sesuka hati
tentang wanita berhotpants yang dibonceng seorang pria didepanku
tentang teman kantor yang teramat sangat menjengkelkan
tentang tuna wisma yang tidur di emperan toko
tentang lelaki paruh baya yang membuang plastik penuh berisi sampah di Gladak Kembar
tentang bencong jl. jawa yang menyanyi sesuka hati dan berlenggak lenggok dengan genitnya
tentang anak muda yang tiba-tiba menyalip dengan suara knalpot yang teramat sangat bising
tentang janin anakku yang bergerak-gerak dan menendang-nendang
tentang mobil impian yang terparkir dipinggir jalan
tentang adzan yang semakin gak dihiraukan oleh mereka yang katanya muslim
tentang kopi
tentang senja
tentang kamu
tentang aku

tentang semua yang kerap kali saling bertentangan

baiklah
aku akan kembali berhenti menulis
dan melanjutkan bertutur dengan diriku sendiri

Rabu, 20 Februari 2013

Musikmu adalah kamu

Apa jadinya ya kalo Hidup kita ini tanpa adanya iringan musik? Coba deh bayangkan Film-film Bollywood tanpa musik yang mengiringi ketika adegan sedih ataupun bahagia, persis kayak orang gila yang nari-nari gak ada juntrungannya,.... hehehehe,.... 

Musik buat saya adalah bahasa jiwa bagi yang menikmati ataupun memainkan dan menyanyikannya. Ketika kita sedih akan lebih nyaman jika kita mendengarkan musik-musik mellow. Ketika kita marah akan terasa lega ketika kita mendengarkan dan turut menyanyikan musik-musik rock/hardmetal. Ketika kita sedang jatuh cinta akan terasa semakin berbunga-bunga jika lirik-liriknya pun menceritakan hal serupa. Dan jika sedang bahagia akan terasa semakin ceria jika kita sambil bernyanyi lagu-lagu rancak.

Berbicara tentang musik tentu hampir semua orang punya/suka musik-musik tertentu. Dan itu bisa dilihat dengan lagu-lagu yang paling sering didengarnya. Lalu saya? Saya pun penikmat musik. Sejak kecil saya sudah diperkenalkan dengan musik. Kakek dari Bapak saya adalah seorang pemain musik di Grup Musik Gambus (Grup Musik yang sering kali memainkan musik-musik padang pasir dan musik-musik melayu). Bapak saya pun hobi menyanyi. 

Mulai kecil hingga SD, lagu-lagu yang seringkali saya dengarkan adalah lagu-lagu anak-anak jamannya Melissa, Trio Kwekkwek dan Eza Yayang. Tak luput juga lagu-lagu nya Bang Haji Rhoma Irama yang seringkali dinyanyikan Bapak.



Menginjak SMP saya sudah punya musik sendiri, dan saya tidak mau diganggu oleh siapapun dengan pilihan musik apapun. Fanatisme musik mulai muncul. Yup, Bang Iwan Fals memberikan warna tersendiri dalam hidup saya dengan lirik-liriknya yang sarat makna. Dan musik-musik Bang Iwan Fals tidak hanya berhenti sampai SMP saja, akan tetapi hingga detik saya menulis ini Bang Iwan Fals lah salah satu sosok yang sangat berpengaruh dalam kehidupan saya, wabilkhusus Kehidupan Sosial yang saya lakoni. 
Saya memang bukan musisi, walopun ketika SMA dan Kuliah beberapa kali saya pernah bernyanyi, hehehehe,.... Gak usah kaget gitu, biasa ajalah, hahahahahaha,.... lha wong suara saya itu kan masih lebih baik dari suara-suara yang tidak baik,.....
Beberapa orang seringkali bilang kalo suara saya itu masih agak masuk kalo sudah menyanyikan lagu-lagunya Bang Iwan Fals, tapi kalo nyanyi yang lain masuk kategori menengah ke bawah. Yup memang seringkali begitu karena saya sendiri lebih sering mendengar lagu-lagunya Bang Iwan Fals daripada musik-musik lain.

Musikmu adalah kamu, entah itu mencirikan watak/karakter/kehidupan sehari-hari/pun suara ketika bernyanyi.

So, Apa Musikmu?

*tulisan ini saya buat ketika menikmati peserta X Factor Fathin, Shena dan Mika Angelo

Sabtu, 16 Februari 2013

Sehari 40 Tahun Yang Lalu


40 Tahun yang lalu kami semua tak pernah mengerti apa yang terjadi kala itu. Karena hampir semua dari kami yang berada ditempat ini disebuah Warung Kopi yang bernama "CAK WANG" hanyalah manusia-manusia yang usianya saja tak ada yang sampai 40 tahun. Mereka-reka ya,... itulah yang kami lakukan dan hasilnya kami hanya bisa sedikit menduplikasi dari pakaian, musik dan beberapa properti yang usianya bahkan sangat jauh uzurnya dibanding kami.



 Cak Wangers dan Kawan-kawan Kurusetra UNEJ



Di suatu sore yang mendung kami berkumpul dan bercengkrama, berdansa dan bernyanyi sambil sesekali berpose bersama macam artis di tahun 70-an,... Kala Rano Karno masih usia Sekolah Dasar atau Roy Marten udah menginjak masa Remaja.

Seperti apa yang pernah disampaikan Mas Arif Budiman, Mas Waditya ataupun Bang Yoris bahwa Orang yang akan selalu bahagia dan berhasil dalam hidupnya adalah Mereka-mereka yang KREATIF. Bahkan Mas Waditya hingga dengan rela hati menambahkan Sila ke-6 dalam Dasar Negara yang diimpikannya yang berbunyi "KREATIF SAMPAI MATI". Aksi Retro Photo Festival di Warung Kopi Cak Wang ini adalah sebuah konsep gerakan ataupun kegiatan yang sangat kreatif sekali. Siapa lagi dedengkotnya kalau bukan Mas Rahmad Owner dari Warung Kopi Cak Wang dan SAMA SAMA Marketing Partner.

Mas Rahmad ala James Bond 001

Walaupun baru setahun-an ini saya mengenalnya melalui Social Media, itupun sudah cukup meyakinkan saya bahwa Mas Rahmad ini orang yang sangat kreatif. Retro Photo Festival ini sebenarnya sudah dikonsepkan sejak akhir Desember tahun kemaren. Bahwa Mas Rahmad ini ingin memajang foto-foto para sahabat-sahabat Cak Wang yang biasa disebut Cak Wangers, tapi mengingat sebegitu banyaknya Cak Wangers sangat tidak mungkin jika satu-satu foto Cak Wangers ditempel disalah satu dinding. Bisa-bisa malah dikira Agen Model atau yang lebih parah bisa dikira Agen Pencarian Orang Hilang, hehehehe,..... Dan solusi terbaik adalah foto bersama Cak Wangers yang dibungkus dalam suatu acara Retro Photo Festival ini.

Cak Wangers

Siapa sangka bahwa acara ini Sukses Luar Biasa!!! Didukung dengan musisi-musisi Jember yang membawakan musik-musik era 70-80an dan dipercantik dengan flashmob oleh kawan-kawan Kurusetra UNEJ membuat Acara Retro Photo Festival ini semakin cantik. Jalan Mastrip pun menjadi sangat macet karena banyak pengendara yang menoleh ke arah Warung Kopi Cak Wang melihat dandanan kami hingga mereka tersenyum-senyum. Dandanan Retro memang selalu menjadi kenangan bagi mereka yang berusia diatas 40 tahun. Mengingatkan mereka akan masa mudanya ketika masih jaman tak cintakan, hohohoho,.... bahkan ada seorang pengendara mobil antik chevrolet entah tahun berapa itu yang rela hati ketika diminta untuk memarkirkan kendaraannya di halaman parkir Cak Wang. Beliau malah bangga karena mobil antiknya bisa jadi properti untuk foto-fotoan diacara Retro Photo Festival, padahal beliau sendiri akan melakukan perjalanan ke Luar Kota.

Mobil Antik yang dipinjam sementara untuk Properti Photo

Acara yang diadakan di tanggal 14 Februari ini diharapkan akan menjadi Acara Rutin Tahunan dan menjadikan tanggal 14 Februari sebagai Hari Retro Nasional, hehehehe,.... Dengan konsep yang lebih matang lagi, Peserta yang lebih banyak lagi dan Tempat yang lebih luas serta waktu yang lebih lama. Berharap acara ini akan menjadi salah satu Agenda Wisata Dunia sepopuler dengan Jember Fashion Carnaval. 

Sekali lagi Selamat buat Mas Rahmad Owner Warung Kopi Cak Wang dan SAMA SAMA Marketing Partner atas Suksesnya Acara Retro Photo Festival #Sehari40TahunYangLalu

Berikut beberapa foto-foto yang lain:

Cover Boy tahun 70an  

Persis seperti Personel SAS Band 

Dan dibawah ini foto-foto Narsisku bareng istri, hohohoho,.... Koboi berkuda besi :))





Rabu, 13 Februari 2013

Balada Abdi Negara

Akhirnya Bapak pun terdiam dalam kebingungannya. Kawan-kawan dekatnya yang beliau tahu betul bahwa mereka adalah orang-orang yang baik terpaksa berada di Balik Jeruji Besi karena kasus Korupsi. Mereka adalah korban dari sebuah sistem birokrasi yang mengakibatkan mereka terpaksa mengaku. Mereka bukan pengambil kebijakan murni, tetapi mereka dipaksa untuk mengambil kebijakan dari kebijakan diatasnya. Benar jika mereka kecipratan uang sejuta tapi dua juta dalam kenyataannya dan ada beberapa orang diatasnya yang menikmati puluhan hingga ratusan juta rupiah tetapi masih tenang-tenang saja menikmati secangkir kopi dirumahnya.

Bapak menatap nanar foto-foto anaknya yang tertempel didinding rumah. anak-anaknya yang tampak gagah menggunakan baju toga. Anak-anaknya yang kesemuanya telah menjadi Abdi Negara. Satu sisi Beliau tampak begitu bangga bahwa anak-anaknya semuanya telah berhasil bekerja di pemerintahan yang berarti bahwa Beliau mendapat predikat tidak tertulis sebagai Orang Tua yang berhasil mendidik anak-anaknya. Sisi lain Beliau begitu ketakutan jika anak-anaknya menjadi korban dari Sistem Birokrasi, korban cuci tangan dari Kasus-Kasus Korupsi Atasannya. Benar atau Salah jika kita berada dibalik jeruji besi sekalipun itu baru sekelas Polsek ataupun Polres, itu sudah akan menjadi beban dan catatan di masyarakat. Gunjang Gunjing dari Masyarakat itulah yang berat untuk dihadapi.

Nasi sudah menjadi Bubur. Toh memang Sistem Birokrasi ini bukan hanya butuh untuk di Reformasi, akan tetapi sudah mesti disegerakan untuk Revolusi Birokrasi.

Bahwa memang bukan berkoar-koar untuk Anti Korupsi yang diperlukan. Perubahan itu perlu tetapi harus diawali dari diri sendiri. Siapapun itu, karena yang korupsi bukan hanya Abdi Negara akan tetapi semuanya. Ya, Negeri ini sudah sakit. Menjaga hati dan pikiran para anak-anak pun termasuk solusinya.

Dan akhirnya berdoa adalah langkah awal paling mudah sebagai manusia yang beriman lemah.
"Ya ALLAH Selamatkanlah diri hamba, keluarga hamba, sahabat-sahabat hamba dari Segala Hal yang Rusak dan Merusakkan Hati dan Pikiran. Beri kekuatan untuk mengatakan yang salah itu salah dan yang benar itu benar. Dan Sembuhkanlah Negeri ini dari Segala Macam Penyakit yang ada didalamnya."

Senin, 11 Februari 2013

PNS ataukah Pengusaha? Tentukan Pilihan Sekarang Jua!!!

Saya lupa sekali apakah dulu ketika kecil saya pernah bercita-cita untuk menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil atau tidak. Yang pasti saya sangat mengenal dekat dengan para Pegawai Negeri Sipil. Kakek saya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil di Pemuda dan Olah Raga di jamannya dan mendapatkan Kendaraan Dinas berupa Sepeda Onta yang sampai saat ini pun masih ada dan digunakan oleh Pak Dhe saya yang bernama Sukarno. Pak Dhe saya ini pun seorang Pegawai Negeri Sipil di SMEA Negeri Bondowoso yang mulanya bertugas sebagai Penjaga Malam/Waker dengan status Rollstatt. Rupanya Pak Dhe saya ini bisa jadi Rollstatt PNS karena dibantu oleh Pak Dhe Harjo yang juga seorang PNS di Dinas Pendidikan. Dan Pak Dhe Harjo ini bisa jadi PNS dibantu oleh Kakek,.... hehehehe,.... Mbulet ya,...

Begitulah Pegawai Negeri Sipil di jaman Orde Baru menganut sistem seperti Kerajaan, bahwa setiap Pegawai Negeri Sipil mendapat jatah satu orang untuk staf dan bertambah satu untuk setiap pimpinan diatasnya. Jadi, jika Staf itu dapat jatah satu orang, Kepala Seksi dapat dua orang, Kepala Bidang dapat tiga orang, Kepala Dinas dapat empat orang. 

Di jaman Kerajaan dan jaman Belanda bahwa seorang Abdi / PNS itu adalah posisi yang sangat disegani dan sebuah kehormatan apabila Rakyat Jelata bisa menjadi seorang Abdi / PNS. Itu kenapa, masih banyak orang-orang tua yang menganggap bahwa menjadi PNS itu adalah pekerjaan IDOLA yang sangat didamba-damba tiap orang tua karena dianggap dapat mengangkat derajat sosial Orang Tua.

Orang tua saya sendiri hanyalah Penjahit yang Alhamdulillahnya setiap tahun selalu mendapat jatah untuk menjahit seragam ribuan Pegawai Negeri Sipil di Bondowoso. Saya adalah anak ke-2 dari Tiga Bersaudara dan Satu-satunya Lelaki diantara saudara-sauara saya. Pendidikan di mata orang tua saya adalah hal yang sangat penting, bahwa anak-anaknya harus pandai dan bisa kuliah itu adalah prinsip bagi orang tua saya yang dua-duanya hanyalah lulusan SD. Biar jadi "Panggede" harapnya. Entah "Panggede" yang seperti apa yang dimaksud kala itu.

Kakak saya pada akhirnya sekolah di Akademi Kebidanan dan berhasil menjadi Bidan Desa dengan status PNS setelah mengikuti Ujian Masuk PNS dengan catatan benar-benar murni alias Gak Mbayar. Berarti ada yang mbayar ya? ah, itu kan sudah menjadi rahasia umum. Dan saya sendiri kala itu baru lulus kuliah di Akademi Perikanan Sidoarjo. Karena memang status sekolah bukan ikatan dinas, jadi ya mau nggak mau harus tetap mencari pekerjaan sendiri selain juga dibantu oleh Kampus untuk dimasukkan ke Perusahaan-Perusahaan Pengolahan Ikan. Tetapi karena saya sendiri memang tidak punya passion untuk bekerja di Pabrik, saya lebih memilih untuk menjadi guru di SMK Perikanan di Puger Jember yang jarak tempuhnya 2 jam perjalanan dari rumah orang tua di Bondowoso. Gak berapa lama adek saya berhasil masuk kuliah di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) dan karena status sekolahnya Ikatan Dinas jadi adek saya adalah seorang Calon PNS ketika masih sekolah dan menjadi PNS ketika lulus kuliah.

Yah, saya akhrinya berhenti menjadi seorang Guru dan lebih memilih untuk berwirausaha. Ujian PNS atas saran orang tua tetap saya ikuti meski gagal berkali-kali. Dan ketiga kalinya dengan pasrah saya pun mengikuti kembali Ujian PNS, kali ini saya mengikutinya di Kabupaten Jember karena hanya di Jember yang membutuhkan formasi PNS dari jenis pendidikan D3 Perikanan. Dan gak dinyana, ternyata saya akhirnya berhasil menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil. Kembali dengan catatan, tanpa mbayar dan tanpa bantuan siapapun kecuali Doa Orang Tua dan ALLAH SWT tentunya yang mengijinkan saya untuk lulus dan menjadi seorang PNS.

Bagaimana kerja seorang PNS? Wah, itu saya blang sama sekali. Nggak ngerti sama sekali. Setahun menjalani pekerjaan sebagai PNS. Dan saya sudah ingin berhenti!!! Ini bukan passion saya sama sekali!!! Saya gak ingin membuka apa yang salah di PNS. Pastinya menjadi PNS jauh sekali dari ekspektasi yang saya bayangkan. Tak perlu kuliah susah-susah, yang penting kamu bisa mengoperasikan komputer dan manut sama atasan, buat saya kamu sudah pantas menjadi PNS. Ada banyak sih memang pekerjaan-pekerjaan PNS itu, jadi yang saya bicarakan adalah PNS Daerah. Kapabilitas seseorang sudah gak dipakek lagi disini. 

Bukankah banyak orang-orang yang menduduki jabatan tapi gak sesuai sama sekali dengan latar belakang pendidikannya. Gak perlu saya sebutkan, kalian lihat sendiri lah disekitar lingkungan kalian. Atau bisa jadi itu malah orang tua kalian sendiri. Gak perlu menyalahkan juga karena ini semua adalah sistem. Yah, sistem yang salah.

Saking gak kuatnya menahan beban batin ketika itu, saya langsung menyampaikan ke Istri kalau saya ingin berhenti menjadi PNS dan berwirausaha saja yang penting berkah. Istri pun mengiyakan, walaupun saya yakin berat sekali buat dia. Tetapi pun memang seharusnya begitu daripada mendapatkan rejeki yang gak barokah. Kemudian saya pun menyampaikan hal yang sama kepada Bapak bahwa saya ingin berhenti menjadi PNS. Dan tanggapan Orangtua saya sangat luar biasa, luar biasa kecewa hehehe,.... 

Saya pun menyerah dan terpaksa menerima kenyataan dan keadaan sebagai PNS demi menyenangkan hati orang tua dan menenangkan hati istri. Tapi Batin ini gak pernah berhenti berontak. Beruntung, ada seseorang yang mendinginkan hati saya. "Selama kamu bukan pengambil kebijakan dan kamu selalu sadar bahwa ada yang salah dalam sistem birokrasi ini, maka beristighfarlah sebanyak mungkin InsyaALLAH ALLAH SWT akan mengampuni perbuatanmu. Dan jika kamu mendapatkan uang yang gak jelas maka sebaiknya kembalikan saja kepada mereka yang jauh lebih berhak." begitu katanya.

Dan saya seringkali menyampaikan apa adanya kepada sahabat-sahabat saya untuk tidak menjadi Pegawai Negeri Sipil. Karena Indonesia gak akan  lebih baik kalau Pemuda-Pemudanya berebutan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil sampek rela menyuap puluhan juta rupiah hanya demi sebuah pekerjaan yang bergaji 2 juta rupiah. Bukalah Mata, Hati dan Pikiran! Bahwa 9 dari 10 pintu rejeki itu ada di Perniagaan begitu sabda Rasulullah SAW. Per kaya lah diri kalian dengan USAHA bukan dengan menjadi ABDI. Semoga setelah ini tidak ada lagi Orang-Orang yang terjebak dalam Sistem Birokrasi seperti saya.

Selasa, 05 Februari 2013

Warnailah hidup kita dengan kreatif

Suatu kali saya membaca lini masa kawan saya Yonara yang sedang menulis hestek #101CreativeNotes nya Bang Yoris. Ada yang belum kenal sama Yoris? Googling aja deh, hehehehe,..... Yoris adalah orang yang gak asing didunia perkreatifan. I Like Monday adalah hasil buah kreatifnya. Dan saya adalah orang yang selalu tergila-gila dengan kata-kata "KREATIF" sejak saya lahir, begitu penuturan orang tua saya.
Setelah membaca hestek #101CreativeNotes saya langsung memensen Bang Yoris untuk menanyakan keberadaan Buku #101CreativeNotes. Yup, akhirnya saya tahu kalau #101CreativeNotes itu bukanlah #kultwit melainkan Buku barunya Bang Yoris. Didunia digital seperti sekarang ini, kita sangat dimudahkan untuk terhubung dengan orang lain dibelahan dunia lain, bahkan dengan orang-orang hebat dan super sibuk. Akhirnya, Bang Yoris dan salah satu follower saya me-reply bahwa buku #101CreativeNotes tersebut sudah nongkrong di Gramedia sejak 3 Januari. Okeh, fine... kalau ada waktu saya langsung cuz ke Gramedia.

Penampakan buku #101CreativeNotes

Dan kemudian saya dan istri berkesempatan untuk ke lanjalan ke Gramedia untuk mencari dan membeli Buku #101CreativeNotes itu. Saya cari di kelompok-kelompok buku BARU dan buku LARIS gak ada, malahan saya nemu buku yang cover nya eye catching banget. Buku itu bercover hitam dengan sebuah logo yg dibawahnya bertuliskan Sila ke-6 dan tulisan caps lock KREATIF SAMPAI MATI.

Ini Penampakan Buku #KSM

Penulis Buku Kreatif Sampai Mati ini adalah Wahyu Aditya atau biasa dikenal dengan Mas Waditya. Sosok kreatif yang pernah bekerja di Trans TV ini sekarang lebih dikenal dengan KDRI nya kependekan dari Kementerian Desain Republik Indonesia yang belum/tidak disahkan.

Karena buku #101CreativeNotes nya Bang Yoris belum ketemu akhirnya saya meminta tolong ke Pramuniaga untuk mencarikan buku tersebut. Dan saya pun menuju ke Kasir dengan membeli dua buah Buku Kreatif itu. Dan maaf sekali lagi maaf, saya tidak akan meminjamkan dua buah buku ini karna buku ini menjadi semacam buku panduan kreatif buat saya.

Sekarang, coba kalian bandingkan dari segi cover untuk dua buah buku diatas. Jika kalian dihadapkan dengan dua buah buku tersebut dan diwajibkan untuk membaca keduanya, kira-kira buku apa yang akan dibaca terlebih dahulu tanpa dipersilahkan membuka-buka isi didalamnya? Saya termasuk orang yang akan melihat/membeli/memegang sebuah buku dengan melihat cover depannya terlebih dahulu. Jadi saya orang yang sering melanggar aturan tidak baku "Don't Judge a book by a cover". Dan dari kedua buku diatas saya melihat bahwa yang paling eyecatching n kreatif adalah buku #KSM nya Mas Waditya.

Dan ternyata, tebakan saya kali inipun benar bahwa isi dari buku #KSM nya Mas Waditya jauh lebih asyik n kreatif dibandingkan dengan buku #101CreativeNotes nya Bang Yoris pun jika dibandingkan dengan Buku #CreativeJunkies nya Bang Yoris. Konsep Scrapbook yang ditawarkan oleh Mas Waditya sangat menggambarkan bahwa Mas Waditya adalah orang yang emang sudah kreatif sejak lahir, diperkuat dengan cerita-cerita yang ada didalamnya. Lalu bagaimana dengan Bang Yoris? Buku-buku Bang Yoris semuanya bagus dan kaya ilmu dan beliau mengajarkan bahwa sekalipun orang gak terlahir sebagai orang yang kreatif, kita tetep bisa mengasah kreatifitas kita.

See,... saya sendiri merasa bahwa saya adalah orang model Bang Yoris yang tergila-gila dengan orang kreatif model Mas Waditya. (di-Aamiin-in aja deh, hehehehe,....)

Anyway, bahwa emang menurut saya kreatif itu memang bener2 sangat dibutuhkan oleh Bangsa ini dan semua yang ada didalamnya. Kreatif bukan hanya bisa digunakan di bidang kesenian, akan tetapi kreatif itu bisa diterapkan diseluruh aspek kehidupan kita. 

Sekarang saya coba menggambarkan letak "kreatif" dalam 24 jam kita:
Ketika kita sedang tidur dan berharap akan bangun pukul 3 maka kita seringkali membunyikan alarm entah itu jam alarm ataupun aplikasi alarm yang ada di Handphone. pembuat jam alarm dan aplikasi alarm ini adalah orang-orang yang kreatif dan mereka me remix dari penemuan yang sudah ada menjadi penemuan baru yang tak kalah bermanfaat. Jika kita termasuk orang yang susah bangun sekalipun ada alarm berbunyi didekat telinga kita, maka jika kita kreatif kita bisa menambah jam alarm sebanyak mungkin hingga suaranya bisa membuat semua tetangga terjaga dan melempari rumah kita, kalo udah gitu gak mungkin gak bangun kan?
Ketika kita akan membersihkan diri ada banyak sesuatu yang kreatif yang dilakukan orang mulai dari mandi hanya disiram air, ada yang ditambahi dengan sabunan, ada yang ditambahi lagi dengan sikat gigi, ada yang ditambahi lagi dengan shampoan, ada yang sambil menyanyi, ada yang melamun, ada yang tertidur. dan saya biasa melakukannya bergantian semua sekali-kali agar suasana dikamar mandi bisa berganti-ganti, hehehehe,.... (gak usah dibayangkan ya,...)
Dalam beribadah pun ada yang pake kaos, ada yang pake baju koko, ada yang pake gamis, ada yang gak pake baju, ada yang pake sarung, ada yang pake celana panjang, ada yang pake celana dilipat hingga diatas mata kaki, ada yang pake celana 7/8. see??? jangan tanya mana yang salah mana yang bener ya, semua tergantung apa yang kalian yakini.
Berangkat sekolah/kerja pun ada yang pake sepeda mulai sepeda tua, fixie, bmx, sepeda gunung, sepeda mini, sepeda motor pun mulai dari vespa, matic, bebek, sepeda lakik, ada pula yang naik mobil sendiri, mobil jemputan, mobil angkutan, ada yang naik becak pun juga yang jalan kaki sampek berlari.
ada yang langsung berangkat, ada yang masih jemput pacarnya, jemput selingkuhannya, jemput temannya, jemput musuhnya, ada pula yang lewat jalan memutar.
ada yang bekerja dan belajar didalam ruangan, di taman, dikafe, dilapangan hingga diatap rumah.
istirahat siang pun ada yang tidur di kursi, meja kantor, musholla, pulang kerumah.
sore hari ada yang istirahat dirumah, ada yang jalan-jalan/olahraga sore, ada yang nonton di bioskop, ada yang ke kebun, ada yang ke cafe, ada yang berkegiatan sosial, ada yang rapat.

Wah, terlalu banyak hal-hal kreatif yang bisa kita lakukan dalam kehidupan kita. Lalu manfaatnya dimana? Wah terlalu banyak juga manfaatnya mulai dari merefresh otak kita, membuat hidup lebih berwarna, menghilangkan kebosanan, pun sampek menghasilkan uang.

Dan hidup saya sudah cukup berwarna dengan rutinitas saya yang seringkali spontan. dengan membaca dua buku diatas saya berharap kreativitas yang saya miliki dapat menghasilkan sesuatu yang jauh lebih baik lagi bagi kehidupan saya.

Bagaimana dengan kalian? Apakah hidupnya sudah berwarna? Kalau belum segera baca buku diatas deh, ada tambahan lagi kalau masih cukup uang untuk beli buku belilah buku-bukunya Mas Arif Budiman (@mybothsides) Petak Umpet. Selamat Berkreatifitas ya :)

Jumat, 01 Februari 2013

tentang "yang katanya dibilang tanah surga"

Tulisan ini mungkin bisa dikatakan sebagai komentar dr tulisannya kawan saya Arman Dhani dan Nuran Wibisono yang mengomentari tulisannya Arman Dhani. atau bisa juga tulisan baru yang berdiri sendiri, ah entahlah. Pastinya saya akan menulis tentang Kawasan Konservasi Laut Daerah yang salah satunya adalah Nusa Barong.

Tentang Nusa Barong ini memang kerapkali terjadi kontroversi diantara para traveler. Dan saya adalah salah satu orang yang tidak mendukung akses wisata di Nusa Barong. terlepas saya dianggap traveler atau tidak. Disini saya akan mengupas kawasan konservasi wabilkhusus Nusa Barong melalui kacamata birokrasi dan pecinta lingkungan.

Salah satu alasan terbesar kenapa Nusa Barong dilarang dipergunakan sebagai akses wisata adalah Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda No. 46 Staatblad No. 736 tanggal 9 Oktober 1920 mengenai penetapan Nusa Barong sebagai Kawasan Cagar Alam. Dijelaskan bahwa Cagar Alam Nusa Barong merupakan salah satu kawasan suaka alam dengan fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan dan pengkayaan keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya (UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya)

Karena Nusa Barong dilarang untuk dikunjungi pelancong maka sebaiknya ada yang menjaga Pulau terbesar di Jember ini. Nah, disinilah letak kelemahan birokrasi kita. Nusa Barong ada didalam kewenangan Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah III Jawa Timur (di Jember) yang secara langsung membawahi Seksi III Kawasan Cagar Alam Nusa Barong dengan personel kurang lebih tiga orang. Bagaimana mungkin tiga orang sanggup menjaga Nusa Barong yang luasnya saja mencapai 6100 km2. Bahkan setiap kali saya melaksanakan Operasi Laut saya tidak pernah sekalipun menjumpai salah satu dari mereka. Itupun masih bisa saya maklumi. lantaran memang operasional untuk menuju ke Nusa Barong membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dengan menggunakan perahu jukung saja untuk Pulang-Pergi bisa menghabiskan 600rbu-1juta. Semisal ada pengunjung tertangkap tangan terus bingung juga mau diapakan.

Selama yang saya tahu memang tidak pernah saya dengar ada pelancong yang tertangkap tangan sedang mengunjungi Nusa Barong. Tapi hal itu bukan berarti diperbolehkan.

Susahnya bahwa manusia dikaruniai rasa penasaran yang luar biasa. Semakin dilarang maka akan semakin ingin tahu dan ingin berkunjung. Bahkan di twitter dan Facebook ada sebuah akun bernama Nusabarong yang terang-terangan menjadi agen wisata menuju Pulau tak berpenghuni tersebut. BKSDA III tahu itu, mereka berang, marah, ngomel tapi tidak bertindak. (Hal ini saya ketahui dari Arman Dhani yang memang cukup dekat dengan personel dan Kepala BKSDA III tersebut). Saya sendiri tidak bisa bertindak apa-apa. Pasti banyak yang ngedumel, "lah siapa kamu?". hehehehe,.... iya kan???  Baik saya terangkan posisi saya di Birokrasi bahwa saya adalah Petugas Tehnis dan Administrasi Pengembangan Konservasi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan di Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kab. Jember. Tetapi karna NusaBarong masih belum dilimpahkan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan jadi saya hanya cukup bisa menghimbau dan mengingatkan kawan-kawan yang ingin berkunjung ke Nusa barong.

lalu ada yang nyeletuk, "toh cuman berkunjung ke Teluk Jeruk n Pasir Panjang saja kok, masak gak boleh".

Oke saya terangkan. Kondisi Alam di Nusa Barong memang seperti yang banyak pelancong bilang itu tanah surga. (entah mereka pernah ke surga apa nggak) Hal ini jika memang yang dimaksud surga itu adalah bagus dan sepi. Itu salah satu kelebihan Nusa Barong. Kelebihan yang lain adalah bahwa Nusa Barong memiliki Kayu Setigi (kayu yang sangat langka dan mahal) serta Penyu belimbing dan Hijau yang keberadaannya sudah semakin memprihatinkan.

Nah, seandainya para traveler itu juga pecinta lingkungan dalam artian bahwa mereka membentuk komunitas dan melakukan kegiatan-kegiatan bersih-bersih pantai serta menjaga dan melindungi keberadaan penyu dari para pencuri maka saya mendukung. Dan itu pula yang diharapkan oleh BKSDA III agar mereka berkunjung ke kantor yang berada di Jl. Jawa itu. Meresmikan diri sekaligus sebagai kepanjangan tangan dari BKSDA III. Jadi ketika mereka berkunjung ke Nusa Barong yang dilakukan adalah aksi peduli lingkungan bukan hanya sekedar senang-senang saja.

Nusa Barong ini adalah salah satu pulau dari 92 pulau terluar di Indonesia yang berbatasan langsung dengan Australia. Maka semestinya kita turut menjaga keberadaannya berikut dengan sumberdaya alam hayati yang terkandung didalamnya. Ini yang saya sering bilang #thinksmart #melawanbirokrasi .Sindirlah terus kami para  birokrasi untuk bekerja jauh lebih baik dari kami yang digaji.

Selamat menulis dengan smart dan melancong dengan smart.

Rabu, 23 Januari 2013

Tentang Tulisan

Benar adanya bagi seorang blogger yang lagi pasif ide adalah melakukan blog walking, apalagi lanjalanan ke blog milik blogger-blogger hebat semacam: nuranwibisono.blogspot.com / terumbukarya.blogspot.com / andrelanjalan.com / acacicu.com / sahadbayu.blogspot.com / bacasayasaja.blogspot.com
dengan aglejer ke blog-blog milik wankawan saya itu akan menumbuhkan semangat baru, entah itu semangat malu karna saya belum bisa menulis sebaik mereka ataupun semangat menulis apa saja.

Saya kerap kali mengumumkan ke wankawan saya kalo saya gak bisa menulis/mengarang bebas. Demi menurunkan ekspektasi mereka yang membaca tulisan saya. daripada saya bilang saya jago nulis tapi tulisannya gak ada manfaatnya sama sekali? mending bilang gak bisa nulis kan? dan hasilnya??? You see lah,...

Tapi memang benar adanya kalo saya selama sekolah mulai SD-SMA, hal yang paling membuat saya jengah adalah ketika disuruh menulis karangan, tentang liburan sekolah, tentang ayah dan ibu, tentang apa saja,... rasanya seperti dipaksa berada didalam satu ruangan ukuran 1x2 meter dengan hanya satu lubang ventilasi ukuran satu bata. Sesak,... dan menyesakkan,... Hasilnya? Yah, saya harus puas dengan nilai maksimal 6. Saya selalu tergesa-gesa ketika menulis. sampai detik inipun rasanya masih seperti itu. Seperti ingin segera menyelesaikan dan keluar supaya saya bisa bernafas lega dan menatap ruang kosong ukuran 1x2 meter dengan lubang ventilas seukuran satu bata itu.

Itu juga kenapa ketika SMA hingga kuliah saya lebih asyik menulis Puisi daripada tulisan panjang.

Saya pun secara sadar mengakui bahwa Orang yang Hebat adalah Orang yang bisa menulis dengan baik. Sejarah ada karena tulisan. Kita gak akan pernah tahu RA. Kartini kalo Buku Habis Gelap Terbitlah Terang itu gak ada. begitu juga dengan naskah-naskah kuno, Kitab Sutasoma, Mahabharata, Ramayana, Relief-relief di Candi.

Maka dari itu, saya harus kembali belajar menulis. Mereka wankawan saya kerap mengajarkan bahwa menulis ya menulis saja. lebih sering lebih baik. Karena Bisa itu berasal dari Biasa.

Wankawan saya yang lain pun ada yang berpenyakit sama dengan saya dan mungkin lebih parah. Selalu yang diucapkan "Saya Gak Bisa Nulis". Lah??? di twitter itu gak nulis ya? di FB? di BBM? SMS?
Dan selalu dijawab dengan "Kan Beda?"
Haiiissshhhh,.... opone sing bedo to?
Nulis ya nulis aja, kalo baru nulis sudah pengen tulisan yg panjang sama saja dengan baru belajar jalan udah pengen lari sambil salto lagi. Gak mungkin kan? Kalo pengen lari ya diselesaikan dulu belajar jalannya, baru belajar jalan cepat, belajar lari, belajar sprint, baru belajar lari sambil salto.

Seperti sebuah anak tangga, maka melangkahlah satu-satu, kalo udah yakin curi start ambil dua langkah, kalo capek melangkah satu-satu lagi.

Tulisan ini bukan tulisan yg bagus tapi aku gak tw ngurus kok. Yang penting yo iku, nulis yo nulis aja, hehehe,...

Yo wis, sing moco tapi durung tw nulis, Gek ageh ndang nulis, selak sesok mati n durung nduwe tulisan blas dadine gak bakal dikenang. Hohoho,...