Rabu, 13 Februari 2013

Balada Abdi Negara

Akhirnya Bapak pun terdiam dalam kebingungannya. Kawan-kawan dekatnya yang beliau tahu betul bahwa mereka adalah orang-orang yang baik terpaksa berada di Balik Jeruji Besi karena kasus Korupsi. Mereka adalah korban dari sebuah sistem birokrasi yang mengakibatkan mereka terpaksa mengaku. Mereka bukan pengambil kebijakan murni, tetapi mereka dipaksa untuk mengambil kebijakan dari kebijakan diatasnya. Benar jika mereka kecipratan uang sejuta tapi dua juta dalam kenyataannya dan ada beberapa orang diatasnya yang menikmati puluhan hingga ratusan juta rupiah tetapi masih tenang-tenang saja menikmati secangkir kopi dirumahnya.

Bapak menatap nanar foto-foto anaknya yang tertempel didinding rumah. anak-anaknya yang tampak gagah menggunakan baju toga. Anak-anaknya yang kesemuanya telah menjadi Abdi Negara. Satu sisi Beliau tampak begitu bangga bahwa anak-anaknya semuanya telah berhasil bekerja di pemerintahan yang berarti bahwa Beliau mendapat predikat tidak tertulis sebagai Orang Tua yang berhasil mendidik anak-anaknya. Sisi lain Beliau begitu ketakutan jika anak-anaknya menjadi korban dari Sistem Birokrasi, korban cuci tangan dari Kasus-Kasus Korupsi Atasannya. Benar atau Salah jika kita berada dibalik jeruji besi sekalipun itu baru sekelas Polsek ataupun Polres, itu sudah akan menjadi beban dan catatan di masyarakat. Gunjang Gunjing dari Masyarakat itulah yang berat untuk dihadapi.

Nasi sudah menjadi Bubur. Toh memang Sistem Birokrasi ini bukan hanya butuh untuk di Reformasi, akan tetapi sudah mesti disegerakan untuk Revolusi Birokrasi.

Bahwa memang bukan berkoar-koar untuk Anti Korupsi yang diperlukan. Perubahan itu perlu tetapi harus diawali dari diri sendiri. Siapapun itu, karena yang korupsi bukan hanya Abdi Negara akan tetapi semuanya. Ya, Negeri ini sudah sakit. Menjaga hati dan pikiran para anak-anak pun termasuk solusinya.

Dan akhirnya berdoa adalah langkah awal paling mudah sebagai manusia yang beriman lemah.
"Ya ALLAH Selamatkanlah diri hamba, keluarga hamba, sahabat-sahabat hamba dari Segala Hal yang Rusak dan Merusakkan Hati dan Pikiran. Beri kekuatan untuk mengatakan yang salah itu salah dan yang benar itu benar. Dan Sembuhkanlah Negeri ini dari Segala Macam Penyakit yang ada didalamnya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar