Rabu, 06 Juni 2012

#BBJ antara kenyataan dan harapan

Setelah sempat setaun vakum akhirnya Bulan Berkunjung ke Jember kembali diadakan tahun ini. Berikut kegiatan Launching BBJ yg sempat tertangkap kamera

Sedikit perubahan / dekorasi yang ada di Alun-Alun Kota Jember

 Bentuk tugu Adipura yang telah beberapa tahun dan hingga tahun inipun tak kunjung menghampiri

Gedung BHS, orang-orang menyebutnya demikian. Salah satu Gedung yg sibuk menyiapkan event BBJ




Tim JFC membuka Launching BBJ dengan sangat apiknya, dan sebenernya saya datang pun hanya untuk melihat Tim JFC beratraksi plus Kembang Api


 Ini adalah Penari yang sedang menarikan Tarian Khas Jember yaitu Tari Lahbako

Dan, akhirnya Kang Djalal resmi melaunching BBJ


Catatan:
BBJ atau Bulan Berkunjung ke Jember adalah Program Kang Djalal. Tentunya banyak yang pro dan kontra atas terselenggaranya BBJ ini.
Sebenarnya BBJ ini adalah Program Kemasan, yah hanya mengemas dari event-event tahunan yang memang sebenarnya sudah ada, mungkin hanya ditambah sedikit-sedikit seperti JERAT (Jember Adventure Trail) atau memodifikasi dari yang sudah ada seperti JCC (Jember Carnaval City) karna sebelumnya adalah Karnaval Agustusan yg umum dilaksanakan siang hari.
Lainnya? yah sama saja,... seperti Tajemtra, JFC, Panjat Pinang, dan lomba-lomba lain yang biasa dilaksanakan di Bulan Agustus untuk memperingati HUT RI.
Itu sebabnya kenapa BBJ tidak dilaksanakan di Bulan Januari yang sebenernya merupakan waktu yang tepat untuk membuat Program Paket Wisata karna Ulang Tahun Kabupaten Jember itu tanggal 1 Januari.
Kurang kreatif? bisa dibilang seperti itulah. Coba kita tengok Kota-Kota lain,... Malang punya Malang Tempo Doeloe sebuah event tahunan yang acaranya bener2 orisinal dan atas inisiasi dari Masyarakat baru kemudian difasilitasi oleh Pemerintah. Surabaya punya Surabaya Shopping Festival (yang kemudian ditiru juga oleh Jember dg JSF (ternyata ini inisiasi dari Radar Jember (Jawa Pos Group)) ) dan Pasar Malem Tjap Toendjoengan. Masih banyak lagi Kota-kota yang memang bener2 punya Ikon Festival yang khas seperti di Jailolo, Wakatobi, Bunaken, dan lain-lain,...
BBJ yang memakan biaya cukup banyak ini diharapkan akan berimbas kepada roda perekonomian masyarakat, tapi kenyataannya gak semua tempat mendapat jatah yang sama untuk pelaksanaan tiap event ini. Salah satu contohnya adalah Kawasan Pesisir Jember yang kebagian jatah sama sekali. Padahal potensi wisata baharinya sangat luar biasa sekali,... seandainya dikembangkan dengan berkualitas dan maksimal maka saya yakin Jailolo, Wakatobi, Bunaken ataupun Raja Ampat akan tersingkir dari destinasi wisata bahari.
Ini semua hanyalah harapan saya pribadi yang seorang pendatang dan mencintai Pesisir Jember

Tidak ada komentar:

Posting Komentar